MUHAMMADIYAH.DE, JERMAN – Selama tiga hari tim Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan Emergency Medical Team (EMT) Muhammadiyah yang terdiri dari lima orang mengikuti workshop penanggulangan krisis dan bencana di Weeze Jerman. Tim ini juga didampingi oleh dua staf Pusat Krisis Kementerian Kesehatan RI dan seorang perwakilan dari WHO. Mulai 26-28 November rombongan dari Indonesia ini mendapatkan pengalaman bersama International Search and Rescue (ISAR) Germany .
ISAR Germany merupakan organisasi non-profit yang didirikan pada tahun 2003 di Duisburg, Jerman dan ditujukan untuk tujuan kemanusiaan dan bencana internasional. ISAR juga menghimpun beberapa organisasi spesialisasi kebencanaan dan pencarian dengan bantuan anjing pelacak. Area kerja mereka meliputi bencana alam, kecelakaan dan tragedi kemanusiaan seperti gempa bumi. ISAR juga termasuk organisasi kemanusiaan dan bencana yang mengoperasikan teknologi terkini dalam mendukung kerjanya.
Tim MDMC/EMT Muhammadiyah mengikuti materi Workshop & Exercise Twinning yang langsung berpraktek simulasi bencana. Lokasi training center ISAR Germany mempunyai luas sekitar 60 hektar dengan ragam simulasi bencana. Mulai dari simulasi kecelakaan udara, simulasi gempa dan beberapa lainnya. Penggunaan teknologi untuk pengamatan lokasi bencana dan dampak melalui drone udara dan teknologi pemetaan digital juga digelar. Tim MDMC/EMT Muhammadiyah terdiri dari M Abdoel Malik Rizal, M.M. (EMT National Coordinator/Wakil Sekretaris MDMC PP Muhammadiyah), dr. Corona Rintawan, Sp.EM., (K) DM. (EMT Operational Coordinator), dr. Tri Yunanto Arliono, Sp.EM., KDM. (EMT Team Leader), Huda Khairun Nahar (Logistic EMT Officer) dan Fahtia Nur Rosyida, S.KM., M.Kes. (EMT Administration Officer).
“Hari pertama ini dimulai dengan perkenalan, saling mengenalkan program masing-masing EMT dari Indonesia dan Jerman. Program ini adalah twinning program, atau program kembar antara EMT Muhammadiyah dan EMT German, walaupun ada juga tim dari Belanda yang sedang berlatih,” Dikutip dari media mu4.co.id
Salah satu anggota tim EMT International Muhammadiyah menyampaikan kesan, bahwa pelatihan ini diperlukan untuk memperkuat kemampuan Muhammadiyah khususnya MDMC/EMT untuk berkontribusi dalam misi-misi kemanusiaan dunia dan juga meningkatkan solidaritas antar manusia.
“Banyak pelajaran dan pengalaman luar biasa yang kami dapat selama di Jerman. Berbagai perbedaan kami dapatkan, tapi ada juga ribuan persamaan. Yang pasti, saya bangga berada di lingkungan Muhammadiyah. Kita punya banyak mimpi sekaligus potensi, kita pasti bisa menjadi seperti ISAR Germany. Bismillaah, dengan kesungguhan, keyakinan, dan soliditas ukhuwah, pasti kita bisa menjalankan amanah” Ujar Fahtia Nur Rosyida di Beranda Facebooknya.
Muhammadiyah siap mencerahkan semesta.