MUHAMMADIYAH.DE, JERMAN – Selama kurang lebih satu tahun sejak program diinisiasi oleh PCIM Jerman (Muhammadiyah Deutschland e.v) bekerjasama dengan PRIM Jenderal Soedirman dan Hizbut Wathan (Kepanduan Muhammadiyah) membuahkan progress hasil yang memuaskan. Program ini juga merupakan program yang disupport penuh oleh The German Agency for International Cooperation (GIZ). Program ini bertajuk memberdayakan Hizbut Wathan (Kepanduan Muhammadiyah) untuk pengembangan masyarakat pesisir dan kepulauan dalam pemanfaatan sumber daya laut yang ramah iklim. Isu yang diangkat oleh tim yang dikoordinatori oleh Dr. Rachmat Adhi Wibowo merupakan isu sentral di eropa khususnya di Jerman, negeri yang punya konsen yang serius terhadap persoalan lingkungan ini kerap mendukung program lingkungan dan pesisir di Indonesia. Beranggotakan Septi
P. Sakti , Agus S. Djamil , Pelita Octorina , Anang Widhi Nirwansyah, Achmad Poernomo dan Diyah Nahdiyati tim ini berkerjasama dengan Hizbut Wathan, organisasi ortom Muhammadiyah.
Seperti yang diketahui, Indonesia merupakan negara kepulauan strategis diantara samudera pasifik dan hindia. Mayoritas penduduk memadati kawasan pantai yang sangat rentan dengan isu lingkungan dan bencana iklim akibat degradasi lingkungan atau pemanasan global. Di sisi lainnya, masyarakat di pesisir masih membutuhkan peningkatan kapasitas dalam mendukung kehidupan dan kemampuan menjaga lingkungan. Program inisiatif ini hendak membentuk kapasitas pada ortom kepanduan Muhammadiyah khususnya Hizbut Wathan Bahari untuk ikut berperan aktif menjaga lingkungan dan menjadi agen perubahan bagi pelestarian lingkungan pesisir.
Selain program pemberdayaan dan transfer pengetahuan, tim juga mengembangkan pola pembelajaran kepada kader lingkungan Hizbut Wathan melalui aplikasi mobile yang secara aktif bisa menjadi komunikasi dan berbagi pengetahuan antar anggota. Program ini masih terus dilaksanakan hingga Maret 2023 dan akan dipakai sebagai program pilot dan disebarkan kepada wilayah lainnya.